
•
•
•
Aku, masih mampu berdiri tegar, Meski Harapan Mulai Kandas di sapu kenyataan semua usaha, semua kemampuan sudah ku coba perjuang kan, Namun Akhir dari sebuah cerita, Rela Untuk mengikhlas kan, bukan kehendak, bukan pula oleh takdir ini kenyataan dari sebuah pilihan...
Pernah Bermimpi untuk hidup bersama, Hidup dalam Ikatan cinta seutuhnya, Di balik sebuah angan angan ingin rasanya bercerita, dari sebuah pengalaman panjang. Pertemuan Singkat yang aku rasakan, mampu membuat luka, luka yang tak mampu membiarkanmu Pergi Dari Pelukan, Yang pernah aku pinjamkan Sesaat waktu kau bersedih. Mencoba untuk mengikhlas kan kepergianmu.. semangkin berat pula aku menangung sesak di dada. Wajah itu,senyum yang pernah kau goreskan ke hati mampu membuat aku berhenti sejenak, untuk memikirkan indahnya Sang pelangi.
Rindu saat aku memikirkanmu saat aku terpuruk dari sebuah masalalu, Ingin berteriak, ingin meronta dan ingin berlari dari keramain, namun kaki ini terhenti terpaku dari satu titik yang sama, aku mulai lelah dengan keadaan, keadaan yang selalu membuat ku tunduk dari bisikan orang yang membuat ku takut, takut untuk melawan. Tahukah kamu, Aku Berharap keajaiban datang, datang untuk membebaskanmu, dari belenggu. Kau adalah Secuil harapanku..
Terlabat bagiku untuk mengikuti alur dari sebuah cerita ini, yang di tulis sangat rapi, dari tinta tinta emas, Yang begitu sempurna, yang mampu mengubah kesedihan mu menjadi senyuman, menyakitkan, Kau yang penah aku perjuangkan, izin kan aku menyimpan serpihan Kenangan kita, Mungkin bukan saat yang tepat untuk menangis....
Air mata terasa kering, terkuras dari sisa sisa tangisan semalam, Yang tak mampu aku bendung. waktu yang begitu singkat tersisah, yang membuatku takut untuk beradapan dengan keyataan, Menatap Dengan Keindahan dunia baruku,sirnalah mendung di pagi hari,yang pernah kita saksikan.
Pernah Bermimpi untuk hidup bersama, Hidup dalam Ikatan cinta seutuhnya, Di balik sebuah angan angan ingin rasanya bercerita, dari sebuah pengalaman panjang. Pertemuan Singkat yang aku rasakan, mampu membuat luka, luka yang tak mampu membiarkanmu Pergi Dari Pelukan, Yang pernah aku pinjamkan Sesaat waktu kau bersedih. Mencoba untuk mengikhlas kan kepergianmu.. semangkin berat pula aku menangung sesak di dada. Wajah itu,senyum yang pernah kau goreskan ke hati mampu membuat aku berhenti sejenak, untuk memikirkan indahnya Sang pelangi.
Rindu saat aku memikirkanmu saat aku terpuruk dari sebuah masalalu, Ingin berteriak, ingin meronta dan ingin berlari dari keramain, namun kaki ini terhenti terpaku dari satu titik yang sama, aku mulai lelah dengan keadaan, keadaan yang selalu membuat ku tunduk dari bisikan orang yang membuat ku takut, takut untuk melawan. Tahukah kamu, Aku Berharap keajaiban datang, datang untuk membebaskanmu, dari belenggu. Kau adalah Secuil harapanku..
Terlabat bagiku untuk mengikuti alur dari sebuah cerita ini, yang di tulis sangat rapi, dari tinta tinta emas, Yang begitu sempurna, yang mampu mengubah kesedihan mu menjadi senyuman, menyakitkan, Kau yang penah aku perjuangkan, izin kan aku menyimpan serpihan Kenangan kita, Mungkin bukan saat yang tepat untuk menangis....
loading...
Air mata terasa kering, terkuras dari sisa sisa tangisan semalam, Yang tak mampu aku bendung. waktu yang begitu singkat tersisah, yang membuatku takut untuk beradapan dengan keyataan, Menatap Dengan Keindahan dunia baruku,sirnalah mendung di pagi hari,yang pernah kita saksikan.
Merenung di balik indahnya khayalan di masa lalu,Bermimpi Ingin Memeluk kebahagian bersamamu,hanya ini yang mampu aku persembahkan dari sebagian kecil kado istimewa yang pernah terucap waktu itu,sebatas angan angan ingin menatap terbitnya sang mentari pagi bersamamu Merenung di balik indahnya khayalan di masa lalu,Bermimpi Ingin Memeluk kebahagian bersamamu,hanya ini yang mampu aku persembahkan dari sebagian kecil kado istimewa yang pernah terucap waktu itu,sebatas angan angan ingin menatap terbitnya sang mentari pagi bersamamu.
Ada Hasrat untuk memikirkan sesuatu yang tak mampu di gapai oleh kenyataan, kenyataan yang begitu pahit terasa. Kau berpaling lalu pergi meninggalkan ku, kau mencoba menjelaskan dengan singkat, ada getar getar bersalah di raut wajahmu, mata itu terlihat memerah dan mengeluarkan air mata... "maaf" aku tak mampu bersanding denganmu,Aku tak mampu memiliki Indah senyummu.
ketahuilah aku tersiksa dengan keadaan ini, rindu tiada berujung hanya mampu berdo'a,dan tak pernah berhenti untuk mencinta. Sayang Kuharap kau menemukan kebahagianmu bersama dirinya,Itu Bukan salahmu, Itu kisah hidupmu yang telah terukir indah dalam alur cerita ini.semoga kita bertemu disisi lain dalam dunia ini...
Like This(y)
ReplyDeleteHadir(y)
ReplyDeleteMantab Boss (y)
ReplyDelete